Ilmu Budaya Dasar


ILMU BUDAYA DASAR






NAMA :  M. M Ginandra S

NPM : 23318919

KELAS : 1TB03







UNIVERSITAS GUNADARMA

2019

















BAB 1

ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MKDU

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar  dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebuda yaan. Istilah  Ilmu Budaya dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang beras al dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa  latin Humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus.  Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi  lebih manusiawi, lebih berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.  Agar supaya manusia bisa  menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities   disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu diketahui pengelompok an ilmu pengetahuan.  Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelom pokan dalam tiga kelompok besar yaitu:
1.              Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertuan mengetahui ke teraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukkan suatu kualitas hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu  dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar dan 100%salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
1.              Ilmu-ilmu Sosial (social science)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar  manusia.  Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.  Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran, Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi,  politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum,dsb.
1.              Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat  manusiawi. Untuk mengaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik.kemudian diberi arti. Peritiwa-peristiwa dan  pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan kenyataan- kenyataan itu pada umumny a terdapat dalam tulis a-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (The Humanities)  dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian  lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll.
Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu  Budaya Dasar menggunakan pengertia-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan  pengetahuan budaya, Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut  dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk  berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

TUJUAN ILMU BUDAYA  DASAR

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah ba hwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli  dalam salah satu bi dang keahlian yang  termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut  Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1.              Mengusahakan penajaman kepekan  mahasiswa terhadap lingkungan, sehingga mereka lebih  mudah menyesuaikan diri  dengan lingkunagan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.              Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusian dan budaya serta mengembangkan daya kritis  mereka terhadap persoalan-pers oalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.              Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing,tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan  kurang luas kedaerahan dan pengkotaan disiplin ilmu yang ketat.
4.              Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

RUANG LINGKUP  ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipak ai sebagai bahan pertimbangan untuk  menentuk an ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, kedua masalah itu ialah:
1.              Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities) baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin  dalam pengetahuan budaya
2.              Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudan dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingk ungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga tidak keseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran ,dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut diatas nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia  tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengk ajian. Bagaimana hubungan manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan  menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah:
·         Manusia dan cinta kasih
·         Manusia dan keindahan
·         Manusia dan penderitaan
·         Manusia dan keadilan
·         Manusia dan pandangan hidup
·         Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
·         Manusia dan kegelisahan
·         Manusia dan harapan

PERBEDAAAN ILMU BUDAYA DASAR DAN ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi, dan lain lain. Sedangkan Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain lain.Perbedaan dari IBD dan ISD dapat kita lihat dari ruang lingkupnya, sebagai berikut:
Ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1.              Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
A.             Maslah individu, keluarga, masyarakat.
B.             Masalah pemuda, dan sosialisasi.
C.             Masalah hubungan antar warga dan Negara.
D.             Masalah pelapisan social dan kesamaan derajat.
E.             Masalahmasyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
F.              Masalah pertentangan-pertentangan social dan integrasi.
G.            Pemanfaatan IPTEK bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara ruang lingkup IBD adalah:
1.              Manusia dan cinta kasih
2.              Manusia dan keindahan
3.              Manusia dan penderitaan
4.              Manusia dan keadilan
5.              Manusia dan pandangan hidup
6.              Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
7.              Manusia dan kegelisahan
8.              Manusia dan harapan

KASUS MASALAH
       Hampir seluruh rakyat Jakarta akan terkena banjir bila hujan sangat deras , mereka langsung menyalahkan pemerintah , bahwa karena pemerintah, mereka jadi terkena banjir . Padahal banjir itu sendiri datang karena kesalahan orang-orang itu sendiri yang setiap hari membuang sampah sembarang seperti di jalan , got , kali ,dan sungai, sehingga tempat-tempat yang seharusnya untuk pembuangan/mengalirkan air malah tertimbun oleh sampah sehingga air masuk kejalan dan kemudian banjir.


BAB 2

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

 Manusia dan Kebudayaan
a.      Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

·        Hakekat manusia
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
>  Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:

1.  Perasaan intelektual,
2.  Perasaan estetis,
3.  Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
> Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

b.     Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
·        Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
Ø Bahasa
Ø Sistem Pengetahuan
Ø Organisasi Sosial
Ø Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Ø Sistem Mata Pencaharian
Ø Sistem Religi
Ø Kesenian

·        Wujud kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
c.      Kaitan manusia dan kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.

 Contoh :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways      of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

BAB 3

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.      Dilihat Dari Pendekatan Kesusastraan
            Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris “the humanities”. Istilah ini berhasal dari bahasa latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya,dan halus.

         Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusian seperti seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti hal nya ilmu bahasa.

            Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.

            Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

            Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
   Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan :
1.         Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2.       Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.       Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.       Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional.

            Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan :
1.         Sistem Religi/ Kepercayaan
2.       Sistem organisasi kemasyarakatan
3.       Ilmu Pengetahuan
4.       Bahasa dan kesenian
5.       Mata pencaharian hidup
6.       Peralatan dan teknologi

            Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan tersebut, maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya : Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .

            Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.


B.      Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan
            Sastra berasal dari kata “castra” berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.


C.      Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
             Prosa berasal dari bahasa latin "prosa" yang artinya "terus terang", yang merupakan karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
 Jenis-jenis prosa :
1.         Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
2.      Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
3.      Novel
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh.
4.      Biografi
Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
5.      Esai
Esai merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
6.      Kritik
Kritik merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
7.       Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.

·     Komponen dalam prosa lama :
1.         Pantun
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan.
2.      Gurindam
Gurindam adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
3.      Mantera
Mantera / mantra adalah merupakan satu daripada genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah, animisme.
4.      Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
5.      Sage
Sage merupakan cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.

·     Komponen dalam prosa baru :
1.         Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".
2.       Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
3.      Cerpen
Cerpen adalah cerita yang berbentuk naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
4.      Drama
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".
5.      Soneta
Soneta adalah salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.

D.      Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandung beberapa nilai yakni :
1.         Memberikan kesenangan
2.       Memberikan informasi
3.       Memberikan warisan cultural
4.       Memberikan keseimbangan wawasan

E.         Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.         Figura bahasa
2.       Kata-kata yang ambiguitas
3.       Kata-kata yang berjiwa
4.       Kata-kata yang konotatif
5.       Pengulangan

Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.

2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.

3. Puisi dengan keinsafan sosial
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa :
-  Penderitaan
-  Perjuangan
-  Konflik
-  Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih. Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, “melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua  sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta ”. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan, “ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri”.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

arsitektur lingkungan tugas 1

ILMU BUDAYA DASAR